Kamis, 18 April 2013

Teknologi Injeksi YMJET-FI

Teknologi Injeksi YMJET-FI
Kepanjangan dari Yamaha Mixture JET-Fuel Injection, YMJET-FI adalah sistem pengontrol bahan bakar secara elektronik yang di terapkan pada motor Yamaha. Cara kerja YMJET-FI secara teknis mengatur konsumsi bahan bakar lebih akurat sesuai kebutuhan mesin motor Yamaha.
Teknologi Injeksi Yamaha YMJET-FI
Rincian Teknologi Injeksi YMJET-FI adalah dengan adanya sistem ECU (Engine Control unit) yang menerima informasi perputaran RPM mesin seperti TPS (Throttle Position Sensor), IATS (Intake Air Sensor), IAPS (Intake Air Pressure sensor), ISC (Idle Speed Sensor), O2 sensor atau sensor udara dan Crank Angle Sensor, lalu ECU (Engine Control unit) ini memberikan respon sinyal ke Yamaha Mixture JET-Fuel Injection (YMJET-FI) untuk memberikan supplay udara melalui Air Assist atau Main Air Passage. Jika perputaran mesin motor Yamaha dibawah 5.000 RPM udara akan diberikan melalui saluran Air Assist. Sedangkan jika perputaran mesin motor Yamaha di atas 5.000 RPM udara akan melalui saluran Main Air passage. Intinya dengan perputaran mesin motor atau RPM semakin sedikit udara yang diberikan semakin sedikit pula bahan bakar yang digunakan, dengan kata lain sistem YMJET-FI ini mengatur penyemprotan bensin lebih akurat sesuai kebutuhan perputaran mesin. Dengan teknologi ini supply udara dapat dilakukan on-demand sesuai kecepatan yang diinginkan pengendaranya dan membuat bahan bakar lebih efisien hemat 30 persen. Untuk situasi berkendara ekstrem, seperti percepatan, deselerasi dan beban tinggi, ECU mampu mengontrol secara imbang kebutuhan bensin dan udara tetap pada kondisi ideal.
Sedikit penjelasan tentang sistem ECU (Engine Control unit),
  • Sitem ECU (Engine Control unit) mengontrol rasio udara dan bahan bakar rinciannya Jika Throttle Position Sensor menunjukkan pedal gas ditekan lebih dalam, Mass Flow Sensor (MFS) mengukur jumlah udara tambahan yang tersedot ke dalam mesin dan ECU akan menyuntikkan lebih banyak bahan bakar ke dalam mesin. Jika cairan pendigin Engine Coolant Temperature Sensor menunjukkan mesin panas, bahan bakan akan diinjeksi lagi.
  • Sitem ECU (Engine Control unit) mengontrol waktu pengapian rinciannya ECU mengatur waktu yang terjadinya percikan waktu pengapian untuk menyediakan daya yang lebih baik dan hemat. Jika ECU mendeteksi ketukan, suatu kondisi yang berpotensi merusak mesin, maka ECU akan menilai masih terlalu cepat memberikan percikan api dan ECU akan menunda waktu percikan. Karena ketukan cenderung terjadi lebih pada putaran mesin yang lebih lebih rendah, ECU akan otomatis mengontrol transmisi penurunan ke gigi yang lebih rendah sebagai upaya pertama untuk mengurangi ketukan.
  • Sitem ECU (Engine Control unit) mengontrol kecepatan mesin saat Idle rinciannya ECU terintegrasi di sistem Idle Speed Control. RPM dipantau Crankshaft Position Sensor yang memainkan peranan utama dalam fungsi mengontrol waktu injeksi bahan bakar, mengatur kapan dilakukannya percikan, dan buka tutupnya katup. Sistem idle speed control harus mengantisipasi beban mesin pada saat idle. Perubahan pada saat idle biasanya datang dari sistem HVAC, power steering systems, power brake systems, dan electrical charging dan supply systems. Temperatur mesin dan status transmisi, dan durasi dari camshaft juga mempengaruhi kinerja mesin dan atau nilai kecepatan idle yang diinginkan.
  • Sitem ECU (Engine Control unit) mengontrol durasi buka tutup katup dengan rincian ECU akan mengkalkulasi beban mesin pada RPM yang tepat untuk memutuskan bagaimana membuka katup awal atau terlambat, terbuka lebar atau hanya setengah terbuka. Pembukaan katup dilakukan setepat mungkin.
Yamaha Motor Indonesia akan menghentikan produksi motor non-injeksi di tahun 2014, semua Motor Yamaha di Indonesia akan menggukan sistem Teknologi Injeksi YMJET-FI pada tahun 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar